Jumat, 22 April 2016

Petrologi Gunung Api Merbabu; sebenarnya aktif atau tidak ?


Secara umum, litologi yang menyusun Gunung api Merbabu dapat dikelompokkan ke dalam dua group, yaitu kelompok basalt dan kelompok andesit. Kelompok basalt utamanya tersingkap di bagian selatan dan barat tubuh gunung api; sedangkan kelompok andesit menyusun  tubuh gunung api bagian utara. Kelompok basalt diendapkan dengan mekanisme mengalir (lava) sedangkan kelompok andesit dijumpai dalam bentuk lava dan dalam bentuk intrusi.
Setelah pembentukan kawah bagian barat laut, dilanjutkan dengan pembentukan kawah berarah utara-timurlaut. Pembentukan kawah tersebut juga disertai dengan pembentukan rekahan berarah tenggara-baratlaut. Celah tersebut selanjutnya dilalui oleh magma membentuk intrusi retas andesit hornblenda. Lava andesit piroksen dan lava andesit hornblenda secara berselingan menandai aktivitas Gunung api Merbabu pada tahap akhir ini. Selain menghasilkan lava andesit, pada beberapa periode juga berlangsung erupsi-erupsi eksplosif yang ditandai dengan tersingkapnya breksi andesit dan breksi pumis warna kuning dan tuf. Aktivitas intrusif dan ekstrusif berlangsung dalam waktu yang cukup lama, sehingga membentuk alterasi argilik pada bagian puncak gunung api.
 
Didasarkan pada data vulkanostratigrafi dapat diketahui bahwa aktivitas Gunung api Merbabu dimulai dengan pembentukan kawah pada sisi selatan menghasilkan sedikitnya delapan (8) runtunan lava basalt olivin. Pengendapan basalt olivin tersebut menjangkau hingga sisi barat dan timur gunung api. Pengendapan lava tersebut diduga melalui kawah berbentuk lembah tapal kuda yang menghadap ke arah selatan. Didasarkan pada pengamatan geomorfologi puncak gunung api, bagian tengah kawah ini masih memperlihatkan suatu tinggian melingkar, yang diinterpretasi sebagai sisa tubuh kubah lavanya. Aktivitas gunung api dilanjutkan dengan pembentukan kawah baru yang mengarah ke barat-baratlaut. Materialnya tersusun atas lava basalt piroksen yang menumpang di atas lava basalt olivin. Pada awal periode ini aktivitas Merbabu masih menghasilkan lava basalt olivin, tahap berikutnya adalah perselingan antara aktivitas efusif dan eksplosif. Pada fasies medial atas-proksimal menghasilkan perselingan breksi basalt dan lava basalt, sedangkan pada fasies proksimal didominasi oleh aliran lava basalt. Beberapa lapisan lava basalt di wilayah ini juga diketahui berselingan dengan breksi pumis berwarna kuning-orange, yang diinterpretasi berasal dari aktivitas Gunung Merbabu.




Didasarkan pada pengamatan mikroskopis, diketahui bahwa basalt olivin yang dihasilkan pada periode awal aktivitas Gunung api Merbabu tersusun atas labradorit, olivin dan aegirin. Bentuk kristal umumnya anhedral dengan tekstur porfiritik kasar. Meskipun kandungan gelasnya sangat tinggi, banyak mineral (olivin dan aegirin) dijumpai dalam ukuran yang sangat besar. Beberapa bahkan mencapai diameter 0,5 cm yang dapat diamati secara megaskopis. Hal itu dapat diinterpretasi bahwa, magma asalnya memang Ca-alkalin, namun proses pembekuannya sudah dimulai sejak perjalanan awalnya. Kandungan olivin yang berdiameter besar tidak akan dapat dipenuhi hanya dari komposisi magma Ca-alkalin saja, sehingga diduga magma awal Ca-alkalin Merbabu ini telah mengalami percampuran dengan magma asal mantel. Keberadaan aegirin (piroksen-Ca) menandai bahwa magmanya bersifat Ca-alkalin,s edangkan keberadaan olivin menandai bahwa magmanya juga ada yang berasal dari mantel. Bentuk kristal umumnya anhedral, biasanya juga tumbuh bersama dengan mineral lain. Hal itu dapat diinterpretasi, meskipun kristalisasi telah berlangsung sejak dalam dapur magma, namun pembekuannya di permukaan sangat cepat, dengan tipe magma transisional Ca-alkalin-tholeiitik.
 Hasil analisis mikroskopis basalt piroksen menjumpai komposisi mineral piroksen adalah diopsid dan augit, yang merupakan bagian dari kelompok piroksen klino. Mineral plagioklasnya adalah masih labradorit dengan bentuk kristal subhedral sampai anhedral. Beberapa diopsid adalah subhedral dan beberapa augit adalah anhedral.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar